Thursday, March 20, 2014

"Larantuka mempesona, tentu juga kamu"

Sejauh mata memandang, kota bernuansa lautan..


tanpa menduga dan tanpa berharap pengalaman menjadi sisi utama kehidupan, saat jatuh dan saat bangun bangkit kembali.. yah, that's why I write this post - meniti Larantuka dan menemukan sejuta makna cinta..
siapa aku, siapa kamu, dan siapa kita..

Larantuka membuka harapan, 'kamu' menarik dan memenuhi rasa penasaranku.. Lautan Larantuka mengalir tenang tetapi mempesona, begitu juga 'kamu'.
.
Manusia ini bergengsi tinggi, tapi kali ini semua punah. Tersenyum senyum sendiri bertatap muka dengan 'kamu' dan menatap lautanmu. 
Sesingkat mengenal Larantuka, sesingkat pula meyakini 'kamu berbeda'.

Duduk terdiam dan tetap meyakini, sedikit senyum khas yang bisa terlontarkan. Terhenti di pelabuhan dan hanya memandangi perahu-perahu nelayan, bagaimana bisa 'kamu' menjadi tempat berlabuhku. 

Terlintas dalam benak, masih adakah hati yang tulus.. Seperti sang pencipta melahirkan lautan luas Larantuka tanpa menyakiti. Hati yang mampu menghargai dan mengerti, mampu memiliki komitmen 'kamu ada dan aku ada' seperti halnya makna kata 'kita' tak pernah terlepas. Memilih satu dan inilah yang menjadi janji tak akan menjadi sia-sia, semoga 'kamu' memahami sedalam lautan hati ini ada..
I include your name but wrote it in permanent ink, I decide to keep you in my life forever (ang)
 20/03/14



Saturday, July 27, 2013

SEANDAINYA....
negaraku seperti apa ya?
politik negaraku itu sangat baik..
yang katanya dari Yunani sih...
lebih dari itu, semua kebijakannya sangat manis..
ketika menyoroti satu kebijakan "pasal 34"..UUD 1945
saya selalu hafal luar kepala pasal ini dari sejak saya sadar bernegara..
Sekolah Dasar hingga kini..

Heran..Kesel tercampur jadi satu..
rasanya tak karuan..
bunyi pasalnya manis..
"Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara."
manis bukan?

kalau kita lihat negara kita secara objektif, seperti apakah?
bukankah fakir miskin masih banyak berkeliaran?
bukankah anak-anak terlantar masih tetap terlantar?
dan ke,iskimam terus melanda?

entahlah kawan, biarkan yang peduli berpikir keras...

Monday, July 1, 2013

tak jadi menulis.lagi-lagi muak.

Indonesia oh Indonesia..
beribu dan berjuta kali memikirkan mau kemana kita selanjutnya?
sudah beranjak 21 tahun kita menjalin kasih hidup, melihat kalakuan oknum2 tertentu kadang aku bisa menggila dan seakan mengganas.
urip mung mampir ngombe, kok ya masih saja tak sadar.
berbicara tentang Indonesia dan kekonyolan oknum itu memuakkan memang.
sudah, disudahi saja..

Monday, December 17, 2012

Mau Dikemanakan Moral Bangsa kita?

Pejabat-pejabat negara yang tak pernah melihat rakyatmu..
Banyak sekali fakir miskin, anak jalanan, pelacur, gelandangan dan sebangsanya yang masih berjuang keras untuk hidup di negara ini..dari tahun ke tahun mana tindak lanjut kalian?tak ada bukti yang ada hanya peningkatan angka kemiskinan, kriminal, dll..

Negara ini seperti politik mercusuar,,prestise saja diutamakan tapi mana kesejahteraan rakyat?

Kalian para pejabat sudah berleha-leha menikmati mobil baru 1,3 M..tapi rakyatmu untuk makanpun tak ada harapan..harus menghalalkan segala cara untuk bertahan hidup..mau dikemanakan moral negara kita ini?

Dan ketika ada orang yang peduli akan kondisi seperti ini yang juga mencoba mengkritisi hal ini semuanya akan sia-sia..

Karena kita semua tidak punya 'power' dalam struktur sosial yang ada..
Suara kita sangat tercover oleh yang namanya otoritas..
Otoritas sangat menghancurkan rasa kemanusiaan..


agneslilin

Sunday, November 25, 2012

kayuh solo-jogja

menikmati kepuasan setetes keringat...

Semangat yang paling istimewa bersama si putih ketika berencana menempuh perjalanan Solo-Jogja. Mengayuh dari kota Solo berangkat pukul 15.45 dengan kecepatan selayaknya sepeda melaju. Melihat kanan jalan selalu tersusul oleh ramainya kendaraan bermotor, yahhh itu kondisi negara kita sekarang. Sambil terus mengayuh dan tak lupa sesekali menyeka keringat yang keluar dari pori-pori kulit yang hitam ini. Target pertama beristirahat ialah Klaten Kota, ternyata untuk mencapai target istirahat ini membutuhkan waktu 1 jam 45 menit. Sejenak menghela nafas dan meneguk air mineral yang tersimpan dalam daypack. Menjadi menyenangkan ketika bertemu dengan banyak pengayuh dari segala usia, terlintas sebuah filosofi para pengayuh terlihat sama dan sederajat karena jika ingin sampai ketujuan semua pengayuh harus mau mengayuh tidak seperti motor dan mobil yang tinggal menancapkan gasnya. Tetapi yang menentukan keberhasilan para pengayuh disamping fisik yang baik, tak lain dan tak bukan ialah mental dan semangat.

Setelah 3 menit beristirahat lalu melanjutkan   perjalanan lagi, karena langit sudah mulai menutupkan cahayanya saya memasang sign lamp pada bagian belakang daypack fungsinya sebagai tanda bagi pengendara lain dibelakang. Hingga sesampainya persis di depan  jalan candi prambanan saya menghentikan rotasi roda si putih dan menikmati keramaian area prambanan.  Jam digital yang saya pasang dekat handle rem si putih telah menunjukkan pukul 18.20  dan terhitung saya bersama si putih telah menempuh 2 jam 30 menit.

Kembali melanjutkan perjalanan  Prambanan menuju kampus Sadhar di Mrican. Pukul 19.35 saya sudah dapat menyapa  teman2 Mapasadha Jogja, bersenda gurau dan melepas tawa. Keringat masih mengalir dari tubuh ini dan saya memutuskan untuk menyegaskan badan dengan mandi. Segar luar biasa!!

Pukul 23.00 satpam kampus USD sudah mengusir dan saatnya berpindah pada sebuah angkringan tak jauh dari situ. Angkringan Ramto melayani dengan baik hati hingga subuh tiba.
Saya punya janji pada Alex Sihotang (teman berjumpa di Ranupani) untuk ngopi bareng. Rencana awal kita akan ngopi joss, tapi karena sesuatu hal rencana gagal dan Alex pun bergabung di Ramto.

Semakin pagi hari sudah tak terasa menikmati dinginnya kota Jogja. Pukul setengah 3 pagi memutuskan untuk beristirahat untuk melanjutkan perjalanan istimewa lainnya. Dan saya pun menumpang bermalam pada seorang kawan (Mas Sempal) untuk diberi tempat beristirahat beberapa jam saja.




berlanjut di edisi 2...
'scene menikmati Alun-alun dan Parangtritis'


agneslilin
26-11-12

Friday, November 23, 2012

Sindoro Tak Kalah Cantik


pesona Sindoro

Sindoro Tak Kalah Cantik


Sindoro merupakan gunung yang terletak di daerah Wonosobo, Jawa Tengah. Medan pendakian gunung Sindoro tak jauh beda dengan saudara kembarnya yaitu gunung Sumbing. Tidaklah mudah tetapi tidaklah sulit, menanjak terus dengan sedikit bonus jalan yang rata. Ketika melakukan pendakian disaat bukan musim hujan jangan heran ketika melihat hamparan dataran tinggi yang kering. Berdebu, panas tentunya jika matahari terlihat menampakkan hidungnya. Bersiaplah banyak air saat mendaki karena di gunung Sindoro sulit atau bahkan tidak ditemukkan adanya air, tentu jangan menyamakan dengan gunung Merbabu dan Lawu yang memiliki sumber air. Semua kondisi apapun sangatlah nikmat ketika sudah mulai merasakan kenyamanan berada di alam.

beauty sunrise
Matahari yang mulai menampakkan kecantikkannya membuat tak ragu indahnya kehidupan. Menyenangkan menikmati sunrise dengan udara dingin diketinggian 3153 mdpl. Cahaya terang kehidupan ini akan abadi jika alam kita terus terjaga.

salam rindu Sindoro..
agneslilin
231112

Monday, November 19, 2012

Bagaimanapun Tetap Saudara

Kau jadi INSPIRASIku...

   Berniat menata file dan folder yang ada dalam laptop membuka dan mengingatkan banyak hal. Saat sampai pada folder VISUAL yakni folder dimana semua cerita yang dikemas dalam bentuk visual tersimpan, ditemukan folder lagi didalamnya yakni 'ypac'. Banyak foto hasil jepretan ketika berkunjung ke sebuah lembaga YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat) di kota Solo. Sekitar satu tahun yang lalu mungkin ketika saat itu saya sedang dalam masa penjajakan dengan seseorang. Tujuannya berkunjung waktu itu kami ingin mengambil gambar untuk lomba fotografi.


   Hari apa aku lupa, hanya ingat sepulang kuliah langsung menuju tempat tersebut. Kebetulan sekali mereka (keluarga ypac) sedang ada latihan musik di pendopo asramanya. Saat kami tiba mereka sudah mulai latihan, sekejap saja melihat akupun terdiam dan menikmatinya. Musik seperti apa yang mereka bawakan? mereka membawakan 2 buah lagu Tanjung Perak Tepi Laut dan lagu ciptaan mereka, yang menjadikan mereka luar biasa adalah mereka mau belajar dan tidak putus asa.
   Mereka dasyat!!itu ungkapanku... Ada yang memainkan keyboard, gitar, kentongan, kicrik, jimbe dan lain sebagainya. Banyak benda sederhana yang dijadikan alat musik seperti tempat sampah. Mereka semua bermain diatas keadaan fisiknya, itu anugerah bukan? Bermain keyboard dengan satu tangan dan kaki yang tak dapat digerakkan, bermain gitar diatas kursi roda, memukul drum dengan tangan yang lemah. Mereka mampu bahkan melebihi kita yang baik-baik saja tanpa keterbatasan.

   Terkadang kita sering kali meremehkan mereka walaupun mereka lebih bisa dari kita. Kadang kita malu mengenal mereka dan berkata ah mereka orang cacat. Oh tidak!! Kesalahan terbesar terpupuk pada diri kita, kita tak perlu malu dan meremehkan mereka. Memandang rendah mereka yang lebih dari kita itu kesalahan, mereka memiliki semangat lebih dari kita, memiliki rasa syukur lebih dari kita dan mereka tidak seperti kita yang susah sedikit saja mengeluh.
   Mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang dan bahkan mereka bangga akan hidupnya. Semua itu tertangkap olehku ketika mendengar lirik lagu ciptaan mereka "...tanpa kaki aku dapat berjalan, tanpa tangan aku dapat bernyanyi. Percayalah aku anak istimewa!" 
Terharu mendengarnya, bangga bisa mengenalnya.
   Kenangan luar biasa menyempatkan berbincang, bermain bersama mereka disela istirahat dan akhir latihan. Mengobrol tanpa batas atas rasa keingintahuanku. Mereka berpendidikan juga sama seperti kita, pola pikir mereka tak kalah daripada kita. Semua sama dan tak ada yang membedakan kekurangan dan kelebihan pribadi. belajar saling melengkapi dan bersyukur menyadari kita semua saudara tanpa pilihan. Apapun dan bagaimanapun kondisinya tetap saudara!


agneslilin
16-11-12